Aku banyak menepis soal rasa
Bahkan tak percaya akan harapan
Hingga
waktu mempertemukan
Lewat sepasang mata
Tapi aku menepisnya
Mengganggap semuanya
hanya kebetulan
Yang tak disengaja
Karena aku sadar tak mungkin aku yang di
dalam laut yang gelap, dan tak terlihat
Dapat menaklukan permata yang di incar
banyak orang
Aku memang tak memiliki keberanian
Hanya melihatmu dari kejauhan
Bibirku terasa kelu untuk memanggilmu
Jantungku tersentak sangat mendengar namamu
Mataku, tak berani menatapmu
Bahkan saat kau menghalangiku, memanggil namaku
kakiku kram tak mau bergerak
Hingga akhirnya, aku menyerah pada sang waktu
Mengakui bahwa aku jatuh sejatuhnya
Dalam pesonamu
Dan berharap akan sebuah
KISAH
Yang akan menghantarku pada sepotong kebahagian denganmu
Menepis semua
rasa trauma yang ada
Aku senang saat kau melahap salad buah sampai tandas, tanpa protes akan rasanya
Menikmati waktu bersama hingga senja di pantai
Duduk berdua memutar film dengan candaan di setiap obrolan yang sederhana
Berjalan searah tanpa menghiraukan panas dan hujan
Bahkan
pesan singkatmu yang mengganggu tidurku tengah malam
Dan jaketku yang
menghangatkanmu di dinginnya malam
Semua berjalan baik
Hingga Sang waktu tak
memihak kita
Menghantarkan pada sebuah perpisahan
Tanpa ucapan Selamat Tinggal
Kenangan di setiap sudut kota
Masih terasa jelas membekas di ingatanku
Dengan senyum getir
Yang ku utarakan pada setiap jejak
Kini kita berlawanan, bukan searah
Saat aku
melewatimu
Tidak ada yang menghalangiku
Bahkan memanggil namaku
Ataupun
menahanku
Hanya tatapan mata yang berbicara
Seolah hanya angin lalu
Tanpa
melihat ke belakang
Untuk mencuri pandangan seperti dulu
Kita hanya sepasang
manusia asing
Yang sedang melupa
Menemukan kebahagiaan dan kesibukan tersendiri
Serta memperjuangkan impian masing-masing
Di tengah hiruk piruk kota orang
Hingga hanya bisa
berharap keajaiban Tuhan
Sampai jumpa di titik terbaik menurut takdir :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar